Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami ucapkan selamat datang di forum para Perangkai kata, semoga kita bisa sama-sama belajar menuangkan kata untuk kita rangkai menjadi karya. Bukan sembarang karya, tapi semoga menjelma menjadi karya yang luar biasa demi menggapai ridha-Nya.

Blog ini sekaligus sebagai arsip dari rangkaian kata yang saya posting di sebuah group yang saya kelola di jejaring sosial Facebook. Bagi temen-temen yang belum sempat membaca, disini kami sajikan yang lebih lengkap.

Selamat menikmati sajian ilmu dari kami... saran dan kritik selalu dinanti.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam,
Ibnu Abdul Rochman


Senin, 03 Mei 2010

Dinamika Ukhuwah

Assalamu’alaikum….

Apa kabar sahabat ? Semoga bahagia selalu menyelimuti setiap harimu, meski kadang sedih menghampiri, mudah-mudahan takkan lama menghiasi diri.

Sekian lama tak merangkai kata, kali ini aku mencoba untuk belajar lagi menorehkan tinta, mencoba menggabungkan kata hingga menjadi sesuatu yang berguna, insya Allah.

Dinamika Ukhuwah

“Dalam persahabatan ada semacam trik tarik ulur. Dalam arti ada saat di mana kita bersama dan ada juga saat di mana kita tidak bersama atau saling berjauhan. Berjauhan di sini bukan karena adanya konflik tetapi hanya berpisah untuk sementara waktu.”

Itulah jawaban atas pertanyaanku kepada ustadz murabiku tentang bagaimana kita menjalin suatu hubungan persahabatan. Lebih lanjut ustadz menjelaskan bahwa dalam persahabatan tidak harus selalu bersama. Misalnya kemana-mana harus selau berdua. Tidak seperti itu. Persahabatan seperti ini bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Kebersamaan dalam jangka waktu yang lama tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kebosanan. Jika suatu waktu terjadi konflik atau perselisiahan akan sulit untuk menemukan jalan keluar.

Perbedaan yang timbul akan sangat kentara. Yang tadinya kemana-mana berdua, tiba-tiba saling bersendiri, acuh tak acuh dan lain sebagainya. Dalam persahabatan hendaknya ada semacam dinamika seperti halnya dalam sebuah keluarga. Seorang suami yang meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk beberapa waktu lamanya. Ada seorang suami yang pergi meninggalkan keluarganya selama satu hari, dua hari, tiga hari atau lebih dalam usaha mencari nafkah, berda’wah atau yang lainnya. Dari situ akan timbul rasa rindu, rasa sayang dan rasa saling mencintai. Semakin lama ditinggalkan semakin besar rasa rindu yang ada sehingga ada kebahagiaan tak terhingga ketika berjumpa, saat meluahkan rasa rindu yang telah menumpuk di hati sekian hari lamanya.

Begitu juga dalam hubungan persahabatan. Ketika lama tidak berjumpa ada kerinduan yang diam-diam menyusup ke hati, timbul rasa cinta dan saling menyayangi, ada keakraban yang lebih hangat ketika saling bersua.

Sampai di sini aku hanya bisa diam mengiyakan. Sungguh penjelasan ustadz tersebut benar adanya. Betapa diri ini masih harus belajar lebih banyak lagi menggali ilmu bagaimana membina suatu hubungan persahabatan. Terlebih persahabatan yang dibina atas dasar ukhuwah islamiyah. Persahabatan yang dibangun atas dasar cinta kepada Dzat yang memiliki cinta yaitu Allah Subhanahu wata’ala. Ukhuwah yang terjalin karena ikatan iman, kesamaan visi dalam menegakkan kalimat Ilahi.

Apa yang telah terjadi pada masa lalu aku anggap sebagai pelajaran yang berharga untuk kujadikan pelajaran untuk masa yang akan datang.

Untuk sahabat yang pernah ku sakiti, pernah ku kecewakan dalam persahabatan kita, aku mohon kerelaannya untuk memaafkan segala khilaf. Maafkan karena kelemahan iman, maafkan karena ego ini yang lebih sering ku kedepankan. Semoga Allah Subhanahu wata’ala mengampuni dosa-dosaku, dosa-dosa kedua orang tuaku, keluargaku, dosa-dosa sahabat-sahabat terbaikku, kaum mukminin-mukminat, muslimin-muslimat semuanya. Amin ya Rabbal’alamiin.


Wallahu a’alam,


^^Terus merangkai kata demi menggapai ridha-Nya^^


Wassalamu’alaikum….

Tidak ada komentar: