Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami ucapkan selamat datang di forum para Perangkai kata, semoga kita bisa sama-sama belajar menuangkan kata untuk kita rangkai menjadi karya. Bukan sembarang karya, tapi semoga menjelma menjadi karya yang luar biasa demi menggapai ridha-Nya.

Blog ini sekaligus sebagai arsip dari rangkaian kata yang saya posting di sebuah group yang saya kelola di jejaring sosial Facebook. Bagi temen-temen yang belum sempat membaca, disini kami sajikan yang lebih lengkap.

Selamat menikmati sajian ilmu dari kami... saran dan kritik selalu dinanti.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam,
Ibnu Abdul Rochman


Minggu, 21 Maret 2010

Belajar Mencintai-Nya

Assalamu’alaikum…
Apa kabar sahabat, maafkan jika lama tak menyapa kalian, semoga selalu dalam selimut rahmat-Nya.
Sahabat, mungkin sering kau dengar juga kau baca disetiap suratku. Aku selalu berkata bahwa aku mencintaimu karena Allah, aku mencintai kalian semua karena Allah, atau kadang dengan kata ‘Ana uhibbukum fillah.’

Sahabat, tahukah kalian? Sejatinya diri ini masih tertatih dalam meniti jalan ini, masih banyak kekurangan, masih sering khilaf memperturutkan hawa nafsu yang semua itu mengikis cinta yang ada untuk-Nya juga untuk kalian semua.

Dalam setiap keluh kesahku, dalam kelanaku bersama Rabb di malam-malamku tak henti lisan ini menyatakan, aku mencintai-Mu ya Allah, aku menyayangi-Mu.

Sahabat, namun begitu aku sering bertanya, menelusuri ke kedalaman hatiku. Benarkah cinta ini, sejatikah rindu ini. Ku coba menelusup ke relung jiwa apa yang telah kujadikan sebagai bukti cinta atas-Nya?

Betapa cinta yang terucap dari bibir ini butuh pembuktian yang nyata, perlu ketulusan hati, serta keikhlasan yang membalutnya untuk bisa merealisasikannya.

Aku mencoba dan berusaha mendekati-Nya sedekat-dekatnya, melakukan apa yang Ia suka semampuku. Kucoba mencinta-Nya apa-apa yang Ia cinta. Hal-hal kesukaan-Nya yang lama telah kutinggalkan satu demi satu kujalani lagi. Semua kulakukan hanya untuk-Nya, demi cintaku kepada-Nya.

Ya Allah, jujur aku sering bertanya pada hatiku, layakkah ini kujadikan sebagai bukti cintaku, karena pada kenyataannya untuk melakukan pembuktian itu aku butuh pertolongan-Mu, taufik dan hidayah-Mu.

Sahabat, dalam masa latihanku untuk mencintai-Nya, kucoba menata hati, ku lapangkan dada seluas samudra, membuang segala celaan dan dendam di dalamnya. Aku belajar untuk lebih mengerti, memahami dan peduli kepada sesama, termasuk kamu juga kalian, juga belajar mencintai kalian semua kerena-Nya.
Aku belajar menyapa dirimu dengan salam terhangatku saat bertemu, ku jabat erat tanganmu teriring senyum ikhlas dari bibirku. Semua itu adalah usahaku untuk menumbuhkan cinta di antara kalian dan aku, yang semoga Allah mencintaiku karena cintaku kepada kalian karena-Nya.

Sahabat, aku mencintaimu, aku mencintai kalian semua hanya karena aku ingin mendapatkan cinta-Nya. Bersemi dari dasar relung hati yang murni, tulus suci. Bahkan cintaku pada kalian tercipta karena limpahan cinta-Nya. Semoga cinta Allah bersemayam di hatiku dan juga dihatimu, hati kalian semua. Amiin.

^^Terus merangkai kata untuk menggapai ridha-Nya^^


http://ibnuabdulrocman.blogspot.com/

Jumat, 12 Maret 2010

Bersihkan hati dan jiwa dari selain-Nya

Assalamu’alaikum…

Apa kabar sahabat… semoga tak lelah memantapkan iman, tak lelah meniti jalan ke surga-Nya.

Sahabat… setiap saat, setiap waktu dengan cinta-Nya Allah memanggil dan menanti hamba-Nya. Dengan sabar Allah menunggu kita semua untuk kembali taat kepada-Nya.

Dari semejak kita bangun tidur sampai kita tidur kembali di situ ada Allah yang senantiasa menyertai setiap gerak langkah kita, menyaksikan kita. Setiap saat Dia dalam penantian.

Namun, betapa sering kita sebagai hamba yang telah dikaruniai berbagai nikmat melupakan-Nya. Kita terlalu sibuk dengan dunia kita masing-masing. Namun begitu Allah tetap sayang kepada kita.

Sering Allah mengingatkan kita dengan teguran-teguran kecil yang Ia timpakan kepada kita dengan harapan kita akan mengadu kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya. Sering Allah memberi berbagai kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri, sedikit lebih peduli dengan kehidupan rohani, membersihkan hati, namun begitulah, kita lebih sering menepis dorongan nurani yang mengajak kita kembali mengingat-Nya.

Kita lebih sering menunda dan mengabaikan berbagai kesempatan yang Allah tawarkan, menganggap kecil peringatan yang diberikan, berharap masih ada waktu baginya memperbaiki diri di kemudian hari.

Wahai diriku dan Sahabatku…, pandai-pandailah mengatur waktumu. Jangan kau habiskan semuanya untuk duniamu. Ingat, bahwa kau takkan hidup selamanya. Dunia ini fana, tiada kesenangan yang abadi di sini. Semuanya hanya fatamorgana. Janganlah kau tukar kebahagiaanmu yang kekal kelak dengan kesenangan sesaat sekarang yang akan berujung pada penyesalan yang tiada berkesudahan.

Wahai diriku dan sahabatku…. Bersegeralah dalam kebaikan, berhati-hatilah menjalani hidupmu. Waspadalah dengan cobaan-cobaan kecil yang ada padamu. Bisa jadi ia adalah tanda sindiran dari Allah, bahwa kau mulai bergeser menjauhi-Nya.

Peliharalah hatimu dari keterlenaan, kealfaan dari mengingat-Nya, bersihkan hatimu sebersih-bersihnya, karena dengan begitu kau akan mudah menyerap semua ilmu-Nya, peka terhadap kesempatan dan peringatan dari-Nya.

Sahabat, selamat berjuang meniti jalan ini, bersihkan hati, bersihkan jiwa dari segala sesuatu yang menjauhkanmu dari-Nya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amiin ya Rabbal ‘alamiin.

^^Terus merangkai kata untuk menggapai ridha-Nya^^

Wassalamu’alaikum….

Salam,
Ibnu Abdul Rochman

Jumat, 05 Maret 2010

Indahnya Ukhuwah ini

Assalamu’alaikum….

Apa kabar sahabat, lama tak menyapa, rindu terasa. Semoga rasa ini tetap murni dalam bingkai rahmat-Nya.

Sahabat, tentunya dalam ukhuwah ini akan lebih indah ketika kita bisa saling mengisi, saling mengingatkan, sabar dalam menghadapi konflik yang mungkin saja ada. Pertengkaran yang tak terhindarkan. Tidak indah rasanya ketika ukhuwah ini berjalan lurus-lurus saja, monoton dan tanpa adanya lika-liku persoalan yang menghiasinya.

Ada kalanya kesalahpahaman muncul dalam ukhuwah. Disitu kedewasaan kita dituntut, kebesaran hati kita diuji, siapakah yang lebih berbesar hati untuk menyapa duluan, siapakah yang lebih bisa memaafkan pertama kali. Disamping itu, keimananlah yang berperan dalam mengatasi masalah yang ada. Segalanya akan terarah ketika terbungkus iman. Orang yang beriman akan marah kalau memang ada hak untuk itu, namun semua tetap dalam koridor keridhaan-Nya.

Sahabat, sebagai seorang yang beriman tentunya kita bisa menempatkan diri kita dalam setiap kejadian, setiap masalah yang timbul. Selain itu juga bisa menempatkan sahabat kita sesuai dengan hak dan posisinya yang tepat. Jadilah orang yang mudah memaafkan, berlapang dada, serta mempunya kejernihan hati dan pikiran.

Mudah? Memang tidak mudah, semudah kita berkata. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun semua akan menjadi niscaya ketika ukhuwah ini terjalin karena adanya cinta yang tulus dari dasar hati. Cinta agung yang bersumber dari-Nya. Semua dari Allah, untuk Allah dan akan kembali kepada Allah.

Sahabat, hanya kepada-Nya kita bergantung dan berserah diri. Hanya kepada Allah kita menambatkan hati, takut sekaligus berharap kepada-Nya. Allah-lah yang meletakkan segala rasa dalam dada kita dan mereka (sahabat) sehingga ukhuwah ini tercipta. Segala masalah yang ada dalam ukhuwah ini juga adalah kehendak-Nya untuk menguji sejauh mana kekuatan cinta yang ada di dalamnya. Kuatkah, rapuhkah, dengan ujian semua akan terbuka yang sebenarnya.

Cinta yang ada akan semakin kokoh ketika kita bisa saling memaafkan, saling mengikhlaskan hati menerima kekurangan yang ada. Senyumpun mengembang tanda perdamaian, makin erat cinta yang ada, dan tercipta kasih sayang yang menyejukkan dada dalam upaya bersama berjuang meniti jalan dan ridha-Nya.

Terima kasih untukmu sahabat atas ukhuwah yang indah ini, semoga semakin kokoh dan selalu dalam bingkai rahmat-Nya. Ana ukhibbukum fillah.


^^Terus merangkai kata untuk menggapai ridha-Nya^^


Wassalamu’alaikum…


By Ibnu Abdul Rochman