Assalamu’alaikum…
Apa kabar sahabat… bagaimana dengan imanmu, bagaimana kau jalani harimu..?
Semoga hariku dan harimu selalu lebih baik seiring dengan semakin menanjaknya iman di qalbu. Insya Allah… Amiin.
Sahabat… beruntunglah kalau dalam hati kita masih tersimpan rasa malu. Dengan rasa itu bisa menghindarkan kita dari hal-hal yang buruk karena dorongan hawa nafsu.
Sahabat pasti sudah sama-sama tahu, malu juga salah satu dari cabangnya iman. Orang yang tidak tahu malu akan melakukan apa saja sekehendak hatinya, tidak pandang perbuatan itu sesuai dengan norma atau melanggar aturan demi memuaskan keinginannya.
Allah adalah Dzat yang paling berhak kita merasa malu kepada-Nya. Dia-lah yang memberi makan ketika kita lapar, memberi rasa aman ketika kita dicekam ketakutan. Setiap saat Dia dalam kesibukan, melayani hamba-Nya.
Tak jarang kita sebagai hamba, lebih merasa malu kepada sesama manusia ketimbang kepada Rabb Aza wa jalla. Malu berbuat maksiat dihadapan manusia tapi tidak malu di lihat oleh-Nya, seakan lupa bahwa Allah Melihat kita, Allah bersama kita dan Allah Menyaksikan setiap tindak-tanduk kita. Setiap jiwa ada dalam genggaman-Nya.
Ya Allah, betapa banyak dosa yang telah kami lakukan/
Betapa maksiat yang selalu berulang/
Siang taubat, malam kembali maksiat/
Pagi menangis sesenggukan, sore kembali kelembah kehinaan/
Ya Allah, aku malu menengadahkan wajahku kepada-Mu/
Malu mengangkat tangan di depan Pintu gerbang-Mu/
Malu bertaubat kepada-Mu /
kalau pada akhirnya kukotori sendiri taubat itu/
Ya Allah, dengan Rahmat dan Ampunan-Mu/
Seluas langit dan bumi/
Ampuni dosa yang semakin membumbung tinggi/
yang seolah tak terampuni/
Yakinkan hati mampu mengabdi tulus suci/
Hingga tercapai pengabdian yang hakiki/
Hasbunallah wa ni’mal-wakiil/
Ni’mal maulaa wa-ni’man-nashiir//
^^BERAWAL DARI KATA SEMOGA MENJELMA MENJADI KARYA^^
Wassalamu’alaikum…
Ibnu Abdul Rochman
Kamis, 07 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar