Seiring berjalannya waktu
Kulihat matahari yang makin berpacu
Di tepi barat ia tertutup awan kelabu
Sebagai pertanda malam menggantikan tugasmu
Dalam sendiri ku termangu
Ku biarkan jiwaku melayang
Naik, dan terus mendaki menembus gelapnya malam
Sukmaku yang kelam seakan menggeliat, menyibak gelapnya awan
Ku biarkan anganku menerawang dan terus melayang
Namun apa daya aku tak punya sayap untuk terbang
Jiwaku luruh, terlempar dan jatuh
Bersama ragaku yang kian merapuh
Ku dapati hati ku penuh debu nan lusuh
Semua itu terjadi karena terselimuti musuh
Bukan kamu, karena kamu bukan musuhku
Tapi aku, sebab musuhku adalah diriku
Ya Rabbi tempat kembali
Kau benamkan dalam jiwaku cahaya-Mu
Namun di lain itu Kau tancapkan pintu-pintu musuhku
Hingga tak sadar diri ini terseret, terpedaya dalam bujuk rayu si penipu
Ya Ilahi.. bilakah diri ini menjdi pemenang
Bukan sekedar pemenang
Karena dirikulah yang harus ku kalahkan
Hingga tercapai kemenangan yang gemilang.
Oleh: Ibnu Abdul Rochman
Kamis, 07 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar