Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami ucapkan selamat datang di forum para Perangkai kata, semoga kita bisa sama-sama belajar menuangkan kata untuk kita rangkai menjadi karya. Bukan sembarang karya, tapi semoga menjelma menjadi karya yang luar biasa demi menggapai ridha-Nya.

Blog ini sekaligus sebagai arsip dari rangkaian kata yang saya posting di sebuah group yang saya kelola di jejaring sosial Facebook. Bagi temen-temen yang belum sempat membaca, disini kami sajikan yang lebih lengkap.

Selamat menikmati sajian ilmu dari kami... saran dan kritik selalu dinanti.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam,
Ibnu Abdul Rochman


Rabu, 27 Januari 2010

Sandarkanlah Kepalamu Di Bahuku

Assalamu’alaikum….

Apa kabar sahabat, bagaimana dengan harimu? Semoga selalu dipenuhi dengan semangat perjuangan menjalani episode hidup dengan segala macam warna yang menghiasinya.
Sebuah kisah yang kurangkai setelah membaca buku ‘setengah isi setengah kosong’ beberapa tahun yang lalu. Meski tak sama, semoga tak mengubah isi pesan yang disampaikan oleh penulis aslinya.

Pada suatu hari, seorang ibu sedang asik berbincang dengan putrinya. “Tahukah kamu nak, ada satu bagian dari tubuh kita yang sangat berguna. Pada saat-saat tertentu kita sangat membutuhkannya walau hanya sejenak”, kata sang ibu memulai pembicaraan.

“Apa itu bunda?” Tanya putri penasaran. “Suatu saat kau akan tahu ketika telah mengalami sesuatu yang berat”, jawab ibu sambil tersenyum menyaksikan wajah putrinya yang penasaran.

“Mata, telinga, hidung, tangan, apa itu bagian tubuh kita yang amat berguna itu?” “Bukan itu yang bunda maksud.” “Lantas apa bunda?, putri jadi bingung.”

“Sabarlah anakku. Suatu ketika kau akan tahu. Suatu saat hidup akan mengabarkan kepadamu, mengajarimu bahwa kau pasti membutuhkannya walau hanya sejenak, meski sesaat namun begitu berarti.

Singkat cerita, suatu ketika putri begitu sedih dan terpukul. Sahabat karibnya meninggal karena kecelakaan sewaktu pulang dari sekolah. Kebetulan waktu itu putri sedang tidak bersamanya karena hari itu putri dijemput oleh ayahnya. Sebuah truk bermuatan barang telah menabrak sahabatnya yang mengendarai sepeda motor di tikungan jalan hingga terjadilah musibah itu.

Putri hanya bisa menangis dan sedih melepas kepergian sahabat karibnya untuk selama-lamanya yang sejak kecil selalu bersama dalam suka maupun duka. Ia sudah dianggap seperti saudaranya, bahkan kadang lebih.

Ibu begitu iba melihat putri semata wayangnya. Hatinya ikut terkoyak, naluri keibuannya seolah ikut merasakan apa yang dialami putrinya.

“Kesinilah anakku, mendekatlah, bersandarlah dibahu ibu. Letakkan kepalamu di sini, tumpahkan segala rasa yang ada dalam hatimu. Lepaskan lara yang menderamu. Ikhlaskan kepergian sahabatmu. Bahu ibu masih kuat untuk kau jadikan sandaran. Marilah, legakan hatimu di bahuku sesukamu.” Dengan penuh kasih bunda membelai putrinya, mendekap dalam peluk kasihnya, melebur menyalurkan empatinya, menyatu, mencoba menjelajah isi hati buah kasihnya.

“Ketahuilah anakku, bahu inilah salah satu anggota tubuh kita yang sangat berguna itu. Kadang lupa akan berartinya ia. Ada saat-saat tertentu – ketika cobaan hidup menghimpit hatimu, ketika penat kian mendera pikiranmu, ketika kepala begitu rapuh untuk tegak memandang beratnya ujian – kita sangat memerlukan orang yang bersedia merelakan bahunya untuk kita bersandar walau hanya sejenak, baik itu teman, sahabat, orang tua atau bisa juga suamimu kelak” Kata ibu menjelaskan.


~oOOo~


Sahabat…, beruntunglah Anda yang telah menemukan sosok yang bisa kita menyandarkan kepala kita di bahunya. Disaat kita begitu letih dengan beban berat yang menggelayut, di saat jalan terasa buntu, bersandarlah sejenak di bahunya. Dan relakanlah bahumu untuk manjadi sandaran bagi orang-orang yang kita kasihi. Dan lebih dari itu, sandarkan jiwamu kepada Sandaran Mutlaq kita Allah Subhanahu wata’ala. Bukankah salah satu sebab kita diringankan dari kesulitan di akherat kelak adalah ketika kita rela meringankan beban saudara kita.


Wallahu a’alam.
Semoga bisa diambil hikmahnya.


^^BERAWAL DARI KATA SEMOGA MENJELMA MENJADI KARYA^^


Wassalamu’alaikum….

Tidak ada komentar: