Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami ucapkan selamat datang di forum para Perangkai kata, semoga kita bisa sama-sama belajar menuangkan kata untuk kita rangkai menjadi karya. Bukan sembarang karya, tapi semoga menjelma menjadi karya yang luar biasa demi menggapai ridha-Nya.

Blog ini sekaligus sebagai arsip dari rangkaian kata yang saya posting di sebuah group yang saya kelola di jejaring sosial Facebook. Bagi temen-temen yang belum sempat membaca, disini kami sajikan yang lebih lengkap.

Selamat menikmati sajian ilmu dari kami... saran dan kritik selalu dinanti.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam,
Ibnu Abdul Rochman


Kamis, 07 Januari 2010

KETIKA MANUSIA BERADA PADA PUNCAK KEMAKSIATAN TERHADAP RABB-NYA

Assalamu’alaikum…

Apa kabar shabat, semoga hati kita selalu diterangi cahaya dari-Nya karena Dia-lah Dzat yang memiliki cahaya di atas cahaya.

Sahabat, kadang dalam kehidupan yang kita jalani dengan segala lika-liku yang mewarnai, dengan berbagai ujian dan cobaan yang menyertai, kita sering dihadapkan pada suatu kondisi di mana kita begitu rapuh, terpuruk dan begitu sulit untuk bangkit.

Begitupun hubungan kita dengan Allah Subhanahu wata’ala. Kadang merasa sangat dekat, kadang seakan sangat jauh dari-Nya. Kedekatan yang belum seberapa - yang bahkan kita tidak mengetahui apakah yang kita anggap sebagai kedekatan kepada-Nya, apakah dekat juga menurut-Nya. Karena Allah lebih tahu akan hakekat hati hamba-Nya – berganti seketika dengan jarak yang begitu jauh akibat perbuatan aniaya yang kita perbuat.

Ada saat dimana manusia berada pada puncak ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’la, namun banyak diantara kita yang begitu kepayahan menjaga keistiqomahannya. Kwalahan dengan berbagai godaan dan tipu daya. Dengan lihai syetan memperdaya manusia, melancarkan semua jurus pamungkasnya demi menjauhkan hamba dari Rabb-Nya.
Ada juga, saat dimana manusia berada pada titik terendah keimanannya. Titik terjauh dari Rabb-nya. Berada dalam posisi puncak kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Betapa menderitanya ketika kita berada pada titik terendah, bergelimang dosa, berkubang lumpur kemaksiatan, terselubung hawa nafsu yang mematikan. Begitu jauh cahaya-Nya yang hampir-hampir kita tidak dapat melihat jari-jari di depan mata. Jauhnya kita dari Rahmat dan Ampunan-Nya. Wajah malu, bibir terasa kelu untuk menyebut nama-Nya.

Namun sudah menjadi Qodrat dan Iradah-Nya, ketika Allah telah menetapkan kebaikan kepada hamba-Nya, yang Dia abadikan dalam kitab mulia Lauhul Mahfudh, betapapun manusia berada pada puncak keberpalingannya, berada pada titik terendah kehidupan nuraninya, dalam gelap selalu ada setitik cahaya yang menerangi. Dalam hatinya yang selalu gelisah berkepanjangan akan ada angin petunjuk yang menenangkan. Dalam jiwa yang gersang menetes bening embun yang dingin menyejukkan.

Begitulah Allah, selalu punya rahasia terindah untuk hamba-Nya. Dialah Rabb yang memiliki begitu banyak cara dan hikmah untuk memberikan cahaya-Nya kepada hamba-Nya.
Dia ulurkan benang kehidupan hamba-Nya. Allah biarkan hamba-Nya berbuat sekehendaknya, bergelimang dosa, berselimut gelap. Namun dengan kelembutan dan kasih sayang-Nya, dalam sekejap Allah tarik benang itu dengan cahaya-Nya hingga sang hamba kembali taat pada-Nya, menjalani kehidupan sesuai dengan fitrah dan kemauan-Nya.

Ya Allah…, Berikan Taufik dan Hidayah-Mu untuk kami menjalani hidup ini sesuai dengan kehendak-Mu dan Ridha-Mu. Amin ya Rabbal ‘alamin.


^^BERAWAL DARI KATA SEMOGA MENJELMA MENJADI KARYA^^


Wassalamu’alaikum….


Ibnu Abdul Rochman.

Tidak ada komentar: